السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرّحمن الرّحيم

الحمد لله ربّ العالمين والصّلاة والسّلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيّدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين


Adapun kemudian dari itu, ana merasa sangat gembira kerana dengan izinNya masih lagi diberikan kesempatan & kemampuan untuk sekali lagi membina blog bagi mencoretkan pengalaman ana yang mudah-mudahan akan dapat memanfaati para pembaca sekalian, insyAllah.


Pun begitu, ana yang jahil ini sangat-sangat mengharapkan teguran & pembetulan yang ikhlas serta penuh ukhuwwah Islamiyyah dari para pembaca sekiranya ada dari catatan ana nanti mengandungi kelemahan-kelemahan & kesilapan-kesilapan. Mudahan dengan teguran & pembetulan dari saudara semua, segala kesilapan & kelemahan dapat ana perbaiki. Jadi ana terlebih dahulu mengucapkan ribuan terima kasih di atas kesudian & keikhlasan saudara itu. Semoga Allah t.a. menilainya sebagai satu amalan jariah di sisiNya.


Wa Billahit Taufiq Wal Hidayah,


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

18 September, 2010

MENDIDIK ISTERI & ANAK (Nasihat dari Habibina)

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan kasih sayang dan rahmatNya s.w.t. semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga.

Saudaraku yg kumuliakan,
Didiklah putra anda secara bathin dan dzohir, iaitu dengan mengajarkan lafadh yg pertama diucapkannya adalah lafadh ALLAH, sebelum lafadh MAMA atau PAPA. Hal-hal semacam itu tampaknya remeh namun merupakan suatu keluhuran yg sangat bermanfaat baginya kelak, dan sering-seringlah ia diikutkan dalam ibadah, misalnya saat ibunya atau anda mengaji, biarkan ia bermain di sekitar kita, hingga suara Al-Quran terus mewarnai aliran darahnya, dan bila kebetulan orang tuanya tahajjud atau lainnya, biarkan anak itu dekat padanya hingga ia tertular cahaya sujud.

Hal-hal semacam ini merupakan hal mulia yg akan mempengaruhi pertumbuhan iman anak, lalu mulailah bila ia beranjak besar untuk sering mengajaknya ke majlis-majlis taklim atau melihat vcd majlis taklim, yang jelas mempengaruhi panca inderanya kepada kemuliaan.


Kira-kira kiat seperti itulah yg disarankan untuk membantu menjaga anak agar selalu dalam jalur hidayah.

Mengenai doa untuk anak-anak, saya jarang menggunakan lafadz. Saya hanya memandangi mereka dengan kasih sayang sambil hati bagaikan terbakar dengan dahsyatnya permohonan pada Allah agar anak ini dijadikan kesayangan Allah dan RasulNya. Juga saat dari kejauhan, jika teringat pada anak-anak, maka saya selalu doa dalam hati saya, selalu memohon pada Allah seperti itu. Hal itu mujarab! Anak-anak menjadi berubah sifatnya, suka mimpi Rasul s.a.w., taat pada saya, budi luhur dan ucapan-ucapan indah yang mengagumkan sering keluar dari ucapan mereka dan perbuatan mereka.
Misalnya tiba-tiba mereka bangun malam dan tahajjud sendiri, padahal masih 6 tahun atau tiba-tiba tidak mau makan karena ingin puasa, lalu sorenya sudah kelaparan dan akhirnya makan juga, setelah makan mereka menangis karena menyesal membatalkan puasa.
Dan mereka jika saya di rumah, berdesakan mau shalat jamaah dengan saya. Anak saya yang terkecil, Hasan, usianya 6 tahun, jika shalat subuh terlambat satu rakaat saja berjamaah dengan saya, ia menangis, marah dan murung, kesal. Subhanallah! Padahal saya tak pernah menghardiknya atau memerintahkannya shalat harus dari awal rakaat berjamaah dengan saya, tapi perasaan itu muncul begitu saja dari anugerah Allah s.w.t., tentunya sebab doa.
Demikian saudarakku yg kumuliakan,
Wallahu a'lam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan