السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرّحمن الرّحيم

الحمد لله ربّ العالمين والصّلاة والسّلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيّدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين


Adapun kemudian dari itu, ana merasa sangat gembira kerana dengan izinNya masih lagi diberikan kesempatan & kemampuan untuk sekali lagi membina blog bagi mencoretkan pengalaman ana yang mudah-mudahan akan dapat memanfaati para pembaca sekalian, insyAllah.


Pun begitu, ana yang jahil ini sangat-sangat mengharapkan teguran & pembetulan yang ikhlas serta penuh ukhuwwah Islamiyyah dari para pembaca sekiranya ada dari catatan ana nanti mengandungi kelemahan-kelemahan & kesilapan-kesilapan. Mudahan dengan teguran & pembetulan dari saudara semua, segala kesilapan & kelemahan dapat ana perbaiki. Jadi ana terlebih dahulu mengucapkan ribuan terima kasih di atas kesudian & keikhlasan saudara itu. Semoga Allah t.a. menilainya sebagai satu amalan jariah di sisiNya.


Wa Billahit Taufiq Wal Hidayah,


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

03 Oktober, 2011

Imam Malik (94-179 H./716-795 CE) 

Imam Malik (r.a): “Barangsiapa mempelajari/mengamalkan tasawuf tanpa fikh maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fikh tanpa tasawuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawuf dan fikh dia meraih kebenaran.” (dalam buku ‘Ali al-Adawi dari keterangan Imam Abil-Hassan, ulama fikh, vol. 2, p. 195.


Imam Syafi’i (150-205 H./767-820 CE) 

Imam Syafi’i (r.a) : "Saya bersama orang sufi dan aku menerima 3 ilmu:
1. Mereka mengajariku bagaimana berbicara.
2. Mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang dengan kasih dan hati lembut.
3. Mereka membimbingku ke dalam jalan tasawuf.
[Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas, Imam 'Ajluni, vol. 1, p. 341.]

Dalam Diwan (puisi) Imam Syafi’i, nomor 108 :
Jadilah ahli fiqih dan sufi. Jangan menjadi salah satunya, Demi Allah aku menasihatimu.


Imam Ahmad bin Hanbal (164-241H./780-855 CE) 

Imam Ahmad (r.a) : “Wahai anakku, kamu harus duduk/selalu bersama orang-orang sufi, karena mereka adalah mata air ilmu dan mereka tetap mengingat Allah dalam hati mereka. Mereka orang zuhud dan mereka memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi.” (Tanwir al-Qulub, p. 405, Shaikh Amin al- Kurdi)


Imam Ahmad 

Imam Ahmad (r.a) tentang Sufi: ”Aku tidak melihat orang yang lebih baik dari mereka.” ( Ghiza al- Albab, vol. 1, p. 120)


Syeikh Abdul Qadir Al Jailani

Jadilah manusia biasa dalam pandangan orang lain, Sheikh Abdul Qadir Al Jailani berkata : "Bila kau brtemu dengan seseorang, hendaknya kau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu & katakan dlm hatimu: "Boleh jadi dia lebih baik di sisi Allah daripada diriku & lebih tinggi derajatnya." 

Jika orang yang lebih kecil & lebih muda usianya daripada dirimu, katakanlah dalam hatimu : "Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku."

Bila dia orang yang lebih tua hendaknya kau mengatakan dalam hati : "Orang ini lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku. "

Jika dia orang alim maka katakanlah dalam hatimu : "Orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yg tidak mampu aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak mampu aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui & telah mengamalkan ilmunya."

Bila dia orang bodoh, katakan dalam hatimu : "Orang ini durhaka kepada Allah kerana kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada Allah padahal aku mengetahuinya."